Lebah (An Nahl) merupakan salah satu
surat dalam Al Qur’an selain 2 surat yang menggambarkan serangga yakni
Semut (An Naml) dan Laba-laba (Al Ankabut. Ke tiga surat tersebut jika
dipahami mengandung nilai filosofi bagi kehidupan manusia.
Jika diperhatikan, Lebah adalah binatang
ini sangat disiplin dalam pembagian kerja. Ada lebah pekerja, ada lebah
ratu, dan ada lebah pejantan. Semua bekerja dengan teratur tanpa saling
“adu jotos” atau mengeluh. Segala residu yang tidak berguna disingkirkan
dari sarang. Makanannya terpilih dari yang baik-baik yaitu nektar (sari
bunga). Dari sari makanan yang baik dihasilkan produk yang baik yaitu
madu. Sarang lebah juga terkenal sangat steril sehingga tidak ada
bakteri yang menyusup karena itu tidak ada pembusukan di sarang lebah.
Lebah tidak akan menggangu kecuali ada yang mengganggu atau
menyerangnya. Kalaupun mencoba menyerang atau membalas, sengatannyaah
bisa menjadi obat dan sarana sejumlah terapi kesehatan. Karena itu
Allah SWT, sengaja memberi “pesan” lewat lebah agar mengambil sifat
sifatnya untuk dibisa diwujudkan dalam kehidupan. Berikut Keajaiban
Lebah bisa di simak di sini
Jika dicermati Lebah memiliki keunikan dan keajaiban yakni :
1. Dari keragaman spesies dan habitatnya – Lebah
madu terdiri dari beberapa spesies dengan ciri fisik dan “tempat
mangkal” yang saling berbeda: ada Apis dorsata atau lebah hutan, yang di
sunda disebut odeng, dengan daerah penyebaran disekitar wilayah
sub-tropis dan tropis Asia seperti Indonesia (dari Sumatra sampai
papua), Filiphina dan sekitarnya. Selain itu, Apis laboriosa yang bisa
dijumpai didaerah pegunungan Himalaya.
2. Dari sifat polimorfofisme yang betul-betul bhineka.
– Setiap anggota koloni memiliki keunikan antomis, fisiologis, dan
fungsi biologis yang sangat berbeda. Selain ada betina yang kelak
menjadi ratu (queen) dan jantan (drone), ada juga kelompok lebah pekerja
(worker bees), yang sebenarnya adalah betina namun organ reproduksinya
tidak berkembang sempurna. “Pencetakan” jenis kelamin ini sendiri telah
disadari jauh-jauh hari, bahkan sejak masih dalam fase awal telur.
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel
yang masih kosong. Untuk mengeluarkan sebutir telur, diperlukan waktu
0,5 menit. Setelah mengeluarkan 30 butir, sang ratu akan istirahat 6
detik untuk makan-diletakkannya didasar sel. Telur calon lebah pekerja
disimpannya dibagian sel berukuran kecil, tutup yang rata, dan paling
banyak jumlahnya. Sementara telur calon lebih jantan ditempatkan di sel
yang ukurannya agak lebih besar, dengan tutup menonjol serta terdapat
titik hitam ditengahnya. Ada pun telur calon ratu ditempatkan di sel
paling besar, tak teratur dan biasanya terletak dipinggir sarang
3. Dari sisi tatanan kehidupannya – Lebah
merupakan insektisida sosial yang senantiasa hidup gotong royong dan
saling ketergantungan. Pembagian tugas dan organisasinya sangat teratur,
tertib, dan disiplin atas kesadaran diri untuk mencapai prestasi
seoptimal mungkin sehingga kelangsungan dan kesanggupan membentuk koloni
sangat kuat. Disamping ada tugas individual, ada juga tugas lain yang
di embang secara bersama-sama, yaitu menjaga sarang dari serangan musuh.
4. Mengonsumsi makan yang baik, menghasilkan yang kalah baiknya
– Hampir semua tanaman berbunga merupakan ladang bagi lebah. Dari sana
hewan ini mengambil nectar, sebuk sari (pollen) dan air. Nectur adalah
suatu senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar nectecfier tanaman dalam
bentuk larutan dengan konsentrasi gula bervariasi, mulai 5% sampai 70%
atau lebih. Satu koloni lebah madu membutuhkan sekitar 50kg tepung sari
pertahun. Sekitar separuh dari tepung sari tersebut digunakan untuk
makanan larva. Adapun unsur yang dihasilkan, selain madu, yang dipercaya
bisa dijadikan makanan dan obar bagi sekian banyak penyakit, terdapat
pula royal helly, bee pollen, lem atau propolis, lilin lebah atau malam
(besswax), serta racun lebah (bee venom atau apitoxin)
5. Pekerja keras – Lebah pencari pakan merupakan
lebah pekerja “paling senior” sekaligus tergesit, dengan kecepatan
terbang mencapai 65Km perjam, bisa menempuh jarak 46Km nonstop. Bila
sedang membawa nektar, kecepatannya tinggal 30Km perjam dengan kecepatan
getaran sayap sebanyak 250kali perdetik. Untuk mengampulkan 1kg madu,
seekor lebah harus mengadakan perjalanan 90.000-180.000 kali dan
mengunjungi banyak bunga sebelum pulang ke sarang. Ini berarti, jika
setiap perjalan menemuh jarak 3Km pulang pergi, seekor lebah menempuh
jarak 3x (90.000 – 180.000) km untuk menunaikan tugasnya itu.
6. Cara komunikasi yang khas – Selain melalui
feromon – senyawa kimia yang dihasilkan dari kelenjar hipofarink ratu
lebah yang berfungsi mengatur aktifitas lebah-lebah pekerja, lebah
utamanya dilakukan lebah pekerja mampu berkomunikasi lewat tarian.
Saat seekor lebah pemandu (scout) mendapat sari bung, ia akan
melakukan gerakan dalam tarian seperti mengibaskan perut ditengah
kerumunan lebah lainnya. Lewat isyarat itu, lebah-lebah pekerja lain
dapat mengetahui posisi sumber makanan dimaksud tanpa kesulitan.
7. Arsitek cermat – Lebah membangun sarangnya
dalam bentuk sel-sel heksagonal (segi enam). Disamping sebagai bentuk
“gudang” paling efektif untuk menyimpan madu, mesti diakui, bentuk ini
pun dapat memerangkap lebah banyak oksigen dan unsur lainnya yang mereka
perlukan dibanding bentuk geometris lain, semisal lingkaran atau segi
empat. Pembangunan sarang itu sendiri dimulai dari sudut-sudut yang
berbeda hingga akhirnya bertemu secara tepat ditengah.
8. Tidak mengganggu kecuali diganggu – Lebah
kecuali yang jantan dibekali senjata andalan berupa sengat berduri,
dengan racun didalamnya. Bagi yang dipersensitif, setiap sengatan dapat
menyebabkan reaksi serius. Walau bagi yang tidak hipersensitif, tidak
akan menimbulkan damak apa-apa. Beruntung lebah jarang menggunakannya
untuk menggangu. Baginya, senjata tersebut berfungsi sebagai alat untuk
mempertahankan diri manakala diusik.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lebah adalah
binatang yang sangat unik, ajib dan memiliki banyak manfaat. Sifat sifat
lebah lebih baik dari pada semut atau laba-laba dan sangat cocok dan
ideal bagi umat islam yang mendambakan surga. Alangkah indahnya jika
manusia memiliki sifat sebagaimana sifat lebah, Semoga kita bisa mengambil makna yang
tersirat dalam sifat lebah untuk dijadikan sebagai sifat kita dalam
menjalin ukhuwah dengan sesama….
Amiin...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar